Disini Kami Semua Berjiwa Muda, Mengukir Sejarah Kami, Persaudaraan Mengakar Dihati

Sabtu, 20 Juni 2015

Boomerang: Jubah Hitam, Potret Ketidakadilan Penegak Hukum






Menangkap ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem hukum dan peradilan di Indonesia membuat Boomerang tergerak untuk menuangkannya dalam sebuah lagu yang berjudul, Jubah Hitam.


Lagu yang diambil dari album ke-10 Boomerang, Harmonis Tidak Seragam ini sekaligus untuk mengkritik para penegak hukum yang suka 'tebang pilih'.

“Lagu Jubah Hitam merupakan potret negara kita, dimana hukum dan peradilan sering kali tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Yang benar jadi salah, yang salah jadi benar. Itu sudah menjadi rahasia umum,” ungkap sang vokalis, Andi Babas.

Boomerang beharap, lagu Jubah Hitam bisa memotivasi generasi muda di Indonesia untuk terus kritis menyikapi persoalan bangsa. Selain itu juga dapat menjadi 'peringatan' kepada para pemimpin atau penegak hukum agar bertindak adil dan jujur.

“Sebagai musisi, kami hanya bisa berkarya lewat lagu. Semoga musik dan syair kami ini dapat meneriakkan pesan masyarakat untuk para pemimpin kita agar dapat menjalankan tugas dan amanahnya dengan baik dan jujur,” harap si pembetot bass, Hubert Henry.

Agar pesan yang dimaksud lebih mudah untuk diterima, grup rock yang lahir di Surabaya pada 8 Mei 1994 ini,  memvisualkannya ke dalam video klip. Suasana gelap dan angker terus dipertahankan Boomerang dalam video klip tersebut sebagai bentuk konsistensi mereka di jalur rock.

"Ada visualisasi kejadian sehari-hari di tengah masyarakat. Misalnya aksi demo, suasana di ruang peradilan, dan tayangan pemberitaan yang seluruhnya menggambarkan adanya mafia peradilan yang suka memutar balikkan fakta dan kebenaran,” papar sang gitaris, Tommy Maranua.

Lewat lagu ini, Boomerang menunjukkan kembali eksistensinya di industri musik khususnya di jalur rock yang selama ini seperti mati suri. Selain itu, Jubah Hitam juga dijadikan sebagai bentuk sikap Boomerang dalam menghadapi hegemoni tren musik saat ini.

"Musikalitas kami sekarang memang lebih beda dan pasti ada perubahan, terutama dengan masuknya Babas dan Tommy. Setiap orang akan memainkan instrumen dan membawakan musik dengan sentuhan dan tone-nya masing-masing," jelas sang penggebuk drum, Faried Badjeber.

"Banyak yang bilang, (Boomerang) kali ini agak nge-grunge. Tetapi mau main slow atau kencang, napas kami tetap rock, karena rock adalah sikap," imbuhnya.

Band yang telah berusia 21 tahun ini juga tengah menggarap album baru. Sudah ada enam materi lagu yang terkumpul.

“Satu lagu yang sudah di-share di media sosial, judulnya Anakku. Lagu itu mengandung petuah dan harapan besar orang tua terhadap anaknya, yang akan menjadi generasi penerus dari perjuangan hidup yang keras,” kata Puput mewakili RMV Records sekaligus manajemen Boomerang.
Menangkap ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem hukum dan peradilan di Indonesia membuat Boomerang tergerak untuk menuangkannya dalam sebuah lagu yang berjudul,
Sumber : metrotvnews.com

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara dewasa dan bijaksana.
Tidak mengandung unsur SARA dan jangan bernada provokasi.
Salam Boomers

 
Share |